Blog
Siap-Siap! 2025, Netflix dan Spotify Kena Pajak 12%: “Hiburan Murahku Jadi Mahal?”

MJ BEAUTY.ID-MJ Bestie, kamu yang hari-hari nya tidak bisa lepas dari Netflix, Spotify, atau mungkin layanan streaming lainnya, siap-siap ya! Di 2025 nanti, semua itu bakal dikenakan pajak 12%! Yes, layanan streaming yang biasa jadi “tempat waras” kita untuk melepas penat setelah beraktivitas seharian, bakal ada tambahan biaya. Jadi, kalau biasanya kamu sudah langganan Netflix dengan harga yang cukup bersahabat, sekarang harus siap-siap mikir dua kali ya Mj Bestie sebelum nambahin biaya bulanan di akhir bulan!
Kok Bisa Netflix dan Spotify Kena Pajak?
Jadi gini, pemerintah Indonesia sudah merencanakan untuk mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% untuk layanan digital internasional yang beroperasi di tanah air. Artinya, semua platform seperti Netflix, Spotify, dan sejenisnya yang berasal dari luar negeri bakal dipajakin. Nah, rencananya pajak ini bakal berlaku mulai 2025. Jadi, siap-siap aja deh dompet kamu berkurang sedikit tiap bulan.
Kenapa sih mereka kenain pajak? Ya, karena semakin banyak orang yang nonton film atau dengerin musik lewat streaming, kan? Pemerintah tentu ingin ada kontribusi dari sektor ini untuk pembangunan negara, karena tidak dipungkiri, layanan digital udah jadi bagian dari gaya hidup hampir semua orang di Indonesia.
Lalu, Bagaimana Dengan Harga Langganan?

Kenaikan pajak 12% ini artinya harga langganan Netflix, Spotify, dan platform lainnya bisa naik. Misalnya, harga Netflix yang biasanya sekitar Rp 150.000 untuk paket standar, bisa naik jadi Rp 168.000. Kalau Spotify yang biasanya Rp 60.000, bisa jadi sekitar Rp 67.200. Mungkin angka segitu tidak terlalu besar, tapi coba deh bayangin kalau kamu langganan lebih dari satu layanan streaming. Bisa berasa banget, kan?
Jadi, buat yang sudah terbiasa jadi kaum “mendang mending” nonton film atau dengerin musik tanpa gangguan, kamu harus siap mental dan dompet.
“Hiburan Murahku Aja Dipajakin?”
Bagi banyak orang, Netflix, Spotify, YouTube, atau platform serupa memang sudah udah jadi “tempat waras” yang paling murah dan efektif buat lepas penat. Tidak perlu keluar rumah, tinggal klik, dan segala jenis hiburan bisa diakses kapan saja. Bahkan, ada yang bilang, streaming itu kayak pelarian murah dari stres sehari-hari.
Tapi, eh, tahu-tahu malah kena pajak 12%! Rasanya kayak ditarik dari tempat yang udah lama jadi zona nyaman. Yang biasanya sudah pasang langganan tanpa mikir panjang, sekarang harus ngitungin lagi setiap pengeluaran. Apalagi buat kamu yang memang tidak begitu tertarik dengan platform lain dan sudah cocok dengan yang ada, kenaikan harga kayak gini tentu bikin greget.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Lalu, sebagai pengguna yang sudah terlanjur cinta dengan layanan streaming seperti Netflix atau Spotify, apa yang bisa kita lakukan? Ya, selain merelakan sedikit uang lebih tiap bulan, kita juga bisa mencoba beberapa alternatif. Mungkin ada platform streaming lokal yang lebih terjangkau dan punya konten yang nggak kalah seru.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan paket-paket diskon atau promo yang sering ditawarkan oleh layanan streaming, terutama menjelang kenaikan harga ini. Misalnya, langganan tahunan yang biasanya lebih murah atau berbagi akun dengan teman-teman.
Atau, ya kalau kamu tidak ingin mengeluarkan uang lebih, mungkin saatnya coba beralih ke platform hiburan gratis yang ada, meskipun tentu saja, iklan bakal lebih sering muncul. Namun, untuk para “kaum mendang mending” yang nggak mau ribet dan tetap ingin nikmatin hiburan tanpa gangguan, pilihan berbayar mungkin tetap jadi yang terbaik, meski ada kenaikan harga.
Stay Calm, Tapi Jangan Lupa Cari Solusi
Jadi, meskipun dunia hiburan digital di 2025 nanti bakal sedikit lebih mahal, kita tetap bisa berharap bahwa kualitas layanan tetap oke. Kenaikan pajak 12% ini mungkin sedikit mengganggu, tapi tidak akan mengurangi rasa cinta kita pada hiburan digital yang sudah menjadi bagian dari keseharian.
Tetap tenang dan coba cari solusi terbaik, apakah itu dengan beralih ke layanan lokal yang lebih terjangkau atau memanfaatkan diskon yang ada. Pokoknya, jangan biarkan pajak merusak momen “waras” kamu, ya!