Beauty, Healthy, Lifestyle, News

Ini 4 Hal yang Wajib Kamu Tahu Soal Rosacea, Kondisi Kulit yang Sering Misdiagnosed

Rosacea adalah kondisi inflamasi kronis yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia, namun masih sering nggak terdiagnosis dengan tepat, terutama di Indonesia. Gejalanya bisa sangat bervariasi—mulai dari kemerahan yang menetap di wajah, pelebaran pembuluh darah halus (telangiektasis), benjolan mirip jerawat, hingga rasa panas atau perih di kulit.

Bertepatan dengan Bulan Kesadaran Rosacea yang jatuh di bulan April ini, Dermalogia bersama Regenesis mengadakan talk show bertajuk “Let’s Talk Rosacea: Real Stories, Real Solutions” untuk mengupas tuntas hal-hal yang penting untuk diketahui seputar kondisi kulit ini.

Bukan acne-prone

Kulit acne-prone memang identik dengan kemerahan, tapi munculnya kemerahan bukan berarti hanya karena jerawat lho. Bisa jadi justru rosacea. Menurut dr. Nani Kumala Dewi, Sp.DV, salah satu dokter spesialis kulit yang hadir dalam talk show ini, “Rosacea bukan kondisi yang bisa ditangani dengan menebak-nebak atau sekadar coba-coba produk skincare. Diagnosis harus dilakukan secara menyeluruh, karena setiap gejala bisa berbeda pada tiap individu. Penanganannya pun harus personal dan berkelanjutan.”

Jadi memang penting banget untuk pay close attention pada gejala-gejalanya. Apakah kulit kemerahan dan terasa perih? Ada sensasi panas ketika habis makan pedas? Atau pembuluh darah halus terlihat lebih jelas? Jangan ragu untuk ke dermatologist untuk dilakukan diagnosis menyeluruh.

Rosacea di kulit gelap

Rosacea memang umum banget terjadi di kalangan ras Kaukasia yang memiliki kulit terang. Tapi bukan berarti nggak bisa terjadi di ras dan etnis lain dengan warna kulit yang lebih gelap. Rosacea di kulit gelap biasanya cukup tricky karena intensitas kemerahan atau flushing di wajah nggak se-visible di kulit terang.  Namun sensasi perih atau panas itu masih tetap terasa dan terlihat ada warna keunguan. Hal pertama yang perlu dilakukan tetap untuk mendapatkan pemeriksaan dari dermatologist, sebelum mencoba-coba skincare sendiri.

Treatment untuk meringankan gejala rosacea

“Banyak yang belum tahu bahwa rosacea adalah kondisi kronis yang membutuhkan penanganan jangka panjang, bukan sekadar skincare atau menebak-nebak produk,” ujar dr. Nani Kumala Dewi, Sp.DV.  Dalam menangani rosacea, Dermalogia menggabungkan pendekatan medis dengan teknologi terkini. Salah satu perangkat unggulan adalah Vbeam Perfecta, laser berbasis Pulsed Dye Laser (PDL) yang secara selektif menyerap pigmen darah (hemoglobin) tanpa merusak jaringan sekitarnya. Vbeam sangat efektif dalam mengurangi kemerahan, flushing, dan tampilan pembuluh darah halus di wajah—semua merupakan gejala umum rosacea.

Selain itu ada juga Cellec V, perangkat broadband light dari Korea yang dilengkapi filter khusus untuk target hemoglobin. Cellec V bekerja dengan energi cahaya yang lebih terkontrol, sehingga cocok untuk kulit Asia yang sensitif. Treatment ini membantu memperbaiki tampilan kemerahan sekaligus mencerahkan warna kulit secara merata, dengan downtime yang sangat minimal.

Untuk kasus rosacea yang melibatkan peradangan aktif atau kulit sangat sensitif, Dermalogia juga mengaplikasikan microbotox (microtox)—yaitu teknik penyuntikan botulinum toxin dalam dosis sangat rendah dan tersebar halus di permukaan kulit. Terapi ini terbukti membantu menenangkan pembuluh darah hiperaktif, mengurangi flushing, serta meningkatkan ketahanan kulit terhadap stres lingkungan tanpa memengaruhi ekspresi wajah secara signifikan.

Untuk solusi topikal pendamping terapi medis, Dermalogia juga merekomendasikan Ruboril yang dirancang khusus untuk kulit yang rentan kemerahan dan sensitif. Dengan kandungan aktif seperti β-CALM® complex, niacinamide, dan betaine, Ruboril berfungsi untuk menenangkan peradangan, memperkuat skin barrier, serta membantu mengurangi rasa nggak nyaman di kulit. Formulanya terbukti aman digunakan harian, bahkan setelah prosedur laser, dan tersedia dalam berbagai varian sesuai kebutuhan kondisi kulit pasien rosacea.

Pengaruh lifestyle

Jika sudah rutin melakukan treatment dan memakai skincare yang tepat, penyesuaian lifestyle juga perlu dilakukan untuk menjaga kulit dengan rosacea agar nggak sering flare-up. dr. Nani Kumala Dewi, Sp.DV menyarankan untuk kurangi konsumsi makanan pedas karena bisa menaikkan temperatur kulit dan men-trigger flushing. Selain makanan pedas, minuman beralkohol, buah-buahan citrus, gula berlebih, dan dairy juga sebaiknya dihindari.

Saat beraktivitas sehari-hari, pastikan kulit juga terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan/atau dalam jangka waktu yang lama. Kamu bisa tambahkan proteksi fisik seperti, topi, payung, dan masker juga. Sebisa mungkin juga kurangi stres. Aktivitas yang menenangkan seperti yoga dan meditasi bisa kamu jadikan rutinitas sehari-hari.

Itulah beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui tentang rosacea. Apabila mengalami beberapa gejalanya, jangan ragu untuk konsultasi dengan dermatologist agar segera mendapatkan penanganan yang tepat, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *