Lifestyle, News, Tips

7 Tanda Awal Penyakit Lupus yang Sering Diabaikan, Kamu Wajib Tahu!

Beauties, kamu mungkin pernah mendengar tentang lupus, tapi tahukah kamu bahwa penyakit autoimun ini bisa muncul diam-diam lewat gejala ringan yang sering tak dianggap serius? Banyak orang yang mengalami lupus bertahun-tahun tanpa menyadari bahwa tubuh mereka sedang berjuang melawan dirinya sendiri.

Lupus atau systemic lupus erythematosus (SLE) merupakan penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Karena gejalanya beragam dan mirip dengan penyakit lain, lupus kerap sulit didiagnosis.

Tapi mengenali tanda-tanda awalnya bisa membuat penanganan jadi lebih cepat dan efektif. Yuk, kenali satu per satu tanda awal lupus berikut ini!

1. Kelelahan Ekstrem dan Demam Ringan yang Terus Berulang

Ilustrasi demam/Freepik: freepik

Salah satu tanda lupus yang paling sering muncul di awal adalah kelelahan luar biasa, meski kamu tidak sedang melakukan aktivitas berat. Menurut Dr. Michelle Petri, spesialis reumatologi dari Johns Hopkins Lupus Center, rasa lelah ini tidak membaik meski setelah tidur cukup.

Dalam wawancaranya bersama Johns Hopkins Medicine, ia menyebutkan bahwa pasien sering merasa seperti kehilangan energi setiap hari dan hal ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan sebelum diagnosis ditegakkan.

Selain kelelahan, demam ringan yang muncul secara berkala juga menjadi gejala awal lupus. Demam biasanya berkisar antara 37,5–38,3°C dan tidak disertai infeksi. Karena sifatnya yang tidak terlalu tinggi, banyak pasien menganggapnya sepele dan mengira hanya gejala flu ringan.

2. Ruam Berbentuk Kupu-Kupu di Wajah

Ilustrasi ruam di wajah/Freepik: freepik

Ruam merah di wajah, khususnya di pipi dan batang hidung, menjadi ciri khas lupus yang disebut “butterfly rash.” Bentuknya menyerupai kupu-kupu dan seringkali muncul setelah kulit terpapar sinar matahari.

Dalam artikel yang ditulis oleh Prof. Nancy Carteron untuk Healthline, disebutkan bahwa ruam ini bisa permanen jika tidak segera ditangani. Lebih dari 50% pasien lupus mengalami ruam ini di awal penyakit.

Ruam lupus tidak selalu disertai rasa gatal, sehingga sering diabaikan. Paparan sinar UV juga bisa memperburuk kondisi kulit. Laman Mayo Clinic menambahkan bahwa fotosensitivitas menjadi faktor pemicu utama flare lupus, sehingga penting bagi pasien untuk memakai tabir surya setiap hari, bahkan saat cuaca mendung.

3. Rambut Rontok Tanpa Sebab Jelas

Ilustrasi rambut rontok/Freepik: freepik

Rambut yang tiba-tiba rontok banyak bisa jadi gejala lupus. Ini bukan sekadar kerontokan biasa akibat stres, melainkan akibat peradangan kulit kepala yang disebabkan oleh sistem imun. Dr. Ann Pietrangelo menjelaskan melalui Healthline bahwa banyak pasien lupus mengeluhkan kerontokan rambut yang parah hingga menimbulkan kebotakan di beberapa area.

Selain rambut kepala, bulu mata dan alis juga bisa ikut rontok. Peradangan di bawah kulit membuat akar rambut melemah dan tidak bisa tumbuh kembali secara normal. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa menyebabkan kebotakan permanen. Oleh karena itu, kerontokan rambut yang tidak biasa sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.

4. Nyeri dan Kekakuan Sendi

Ilustrasi nyeri sendi/Freepik: lifestylememory

Banyak penderita lupus mengalami nyeri pada sendi, terutama pada jari tangan, pergelangan, dan lutut. Gejalanya sering kali memburuk di pagi hari, saat tubuh belum bergerak aktif. Menurut Cleveland Clinic, sekitar 70–80% pasien lupus mengeluhkan kekakuan sendi yang berlangsung lebih dari 30 menit setelah bangun tidur, yang berbeda dengan pegal biasa.

Dr. Gary Gilkeson dari Medical University of South Carolina menyatakan dalam wawancara dengan Arthritis Foundation bahwa arthritis pada lupus sering muncul lebih ringan dibanding rheumatoid arthritis, tetapi tetap mengganggu aktivitas harian.

5. Perubahan Warna Jari Saat Dingin atau Stres (Fenomena Raynaud)

Ilustrasi jari penderita lupus saat dingin atau stres/Freepik: wirestock

Raynaud’s phenomenon merupakan kondisi di mana jari-jari tangan atau kaki berubah warna menjadi putih atau biru saat terpapar udara dingin atau stres emosional. Ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah sementara. Menurut Mayo Clinic, fenomena ini bisa menjadi gejala awal dari lupus atau penyakit autoimun lain.

Dr. Jane Salmon dari Hospital for Special Surgery di New York menjelaskan melalui Lupus Foundation of America bahwa fenomena Raynaud dapat menjadi petunjuk penting, terutama pada pasien muda yang belum memiliki gejala lupus lain.

6. Gangguan Ginjal yang Tak Disadari

Ilustrasi gangguan pada ginjal/Freepik: stefamerpik

Lupus dapat menyebabkan peradangan pada ginjal atau disebut lupus nefritis. Ini bisa terjadi sejak awal penyakit tanpa menimbulkan gejala mencolok. Namun tanda-tandanya bisa dikenali lewat urin berbusa (proteinuria), tekanan darah tinggi, dan bengkak di kaki. National Kidney Foundation melaporkan bahwa 40% pasien lupus mengalami masalah ginjal.

Dalam artikel Healthline, Prof. Nancy Carteron menyebutkan bahwa ginjal bisa rusak diam-diam selama bertahun-tahun sebelum dideteksi. Oleh karena itu, tes urine rutin menjadi penting, terutama jika kamu memiliki gejala lupus lainnya. Pemeriksaan sedini mungkin bisa mencegah gagal ginjal permanen.

7. Halusinasi, Mimpi Buruk, dan Gangguan Psikologis Lain

Ilustrasi mimpi buruk/freepik: jcomp

Lupus tidak hanya menyerang tubuh, tapi juga otak. Dalam studi yang dipublikasikan oleh jurnal eClinicalMedicine pada Mei 2024, tim peneliti dari UC Davis, King’s College London, dan University of Cambridge menemukan bahwa pasien lupus bisa mengalami halusinasi, mimpi buruk berulang, hingga perubahan kepribadian.

Dr. Melanie Sloan, salah satu peneliti dari Cambridge, menjelaskan bahwa banyak pasien mengeluh mendengar suara atau melihat hal-hal yang tidak nyata sebelum lupus mereka terdiagnosis.

Prof. David D’Cruz dari King’s College menambahkan bahwa gejala ini kerap salah diduga sebagai gangguan jiwa murni, padahal sebenarnya bagian dari neuropsychiatric lupus. Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi bagi pasien dan dokter dalam mengenali lupus yang menyerang sistem saraf pusat.

8. Nyeri Dada Saat Tarik Napas Dalam (Pleurisy)

Ilustrasi nyeri dada/Freepik: rawpixel.com

Banyak penderita lupus mengalami nyeri dada saat menarik napas dalam akibat peradangan pada lapisan rongga paru (pleura). Cleveland Clinic mencantumkannya sebagai gejala khas, bersama dengan batuk kering dan sesak napas tiba-tiba .

Gejala ini bisa muncul saat flare lupus dan berbeda dengan nyeri akibat infeksi atau jantung. Jika nyeri dada muncul berkali-kali saat napas dalam tanpa penyakit pernapasan lain, ini bisa menjadi petunjuk penting.

Beauties, lupus bisa menyerang secara perlahan dan membingungkan. Tapi kamu tidak perlu takut, yang penting adalah waspada dan mengenali sinyal-sinyal tubuh sejak dini. Jika kamu mengalami salah satu dari gejala di atas secara konsisten, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter spesialis reumatologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *